Sabtu, 03 Januari 2009

Tahun Pembangunan Fondasi dan Menagih Janji



*)Olahraga Jawa Timur di Tahun 2009



Ram Surahman
Ram_radarsby@yahoo.com


Tak hanya peletakan fondasi, 2009 ini juga bisa berarti pekerjaan ektra bagi KONI Jatim. Pasalnya, banyak cabor yang akan menagih janji terkait dengan penyediaan fasilitas. Terutama cabor yang telah berjasa besar menjadi lumbung emas Jatim di PON Kaltim lalu. Seperti Selam, Loncat Indah dan Bola Voli.



Olahraga Jawa Timur memasuki tahun 2009 dengan penuh percaya diri. Ini tak lepas dari catatan manis pada 2008 lalu, dimana Jawa Timur dengan gemilang mampu keluar sebagai juara umum PON XVII yang digelar di Kalimantan Timur. PON yang telah disepakati sebagai puncak dari jalur pembinaan yang dilakukan selama ini, maka lewat multieven tersebut, Jatim mampu menunjukkan sebagai barometer olahraga nasional dalam kurun empat tahun terakhir.
Sukses tersebut, di satu sisi jelas menjadi sebuah kebanggaan. Setidaknya, Jatim kini ramai dikunjungi daerah lain untuk menimba ilmu. Pemandangan yang selama beberapa tahun terakhir menjadi milik DKI Jakarta. Di sisi lain, kisah sukses di atas justru menjadi penanda dimulainya sebuah kerja keras bagi seluruh insan olahraga Jatim. Pasalnya, sudah pasti perjuangan di PON Riau 2012 mendatang bakal jauh lebih berat dan sulit. Bukankah mempertahankan jauh lebih berat dari merebut juara?
KONI Jatim, selaku payung semua cabang olahraga (cabor) di Provinsi ini, sudah menyiapkan sederet perangkat untuk kembali meneruskan dominasi. Salah satunya dengan menggeber Program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) jangka panjang. Program ini, direncanakan sudah berjalan mulai Januari ini. Langkah ini dimaksud sebagai peletakan fondasi prestasi. Persis seperti yang dicanangkan saat persiapan PON Kaltim lalu. Saat itu, beberapa tahun sebelumnya, Jatim sudah meluncurkan program Puslatda berlabel 'Jatim 100'. Hasilnya pun bisa dipetik pada saat pelaksanaan PON Kaltim.
Hanya saja, untuk Puslatda kali ini, KONI Jatim sedikit banyak coba lakukan modifikasi. Ini tak lepas dari fakta bahwa program seperti ini sudah bukan rahasia lagi. Banyak daerah yang lakukan hal sama seperti Jatim. Selain itu, penyesuaian juga dilakukan untuk menyeleraskan dengan regulasi baru yang akan diterapkan di PON Riau mendatang. Salah satunya menyangkut batasan umur atlet yang tampil. "Pastilah beda. Kalau sama, berarti kan nggak ada kemajuan. Kita sudah siapkan beberapa format untuk Puslatda jangka panjang. Salah satunya dengan mendatangkan konsultan asing," terang Irmantara Subagio, Kabid Binpres KONI Jatim.
Tak hanya peletakan fondasi, 2009 ini juga bisa berarti pekerjaan ektra bagi KONI Jatim. Pasalnya, banyak cabor yang akan menagih janji terkait dengan penyediaan fasilitas. Terutama cabor yang telah berjasa besar menjadi lumbung emas Jatim di PON Kaltim lalu. Seperti Selam, Loncat Indah dan Bola Voli. Ketiga cabor ini, terang-terangan sudah menyiapkan rencana pembangunan fasilitas di tahun 2009 ini. Selam, lewat ketuanya, Erlangga Satriagung, sudah memasukkan program pembangunan kolam di tahun ini. Diharapkan tiga tahun ke depan, impian ini bisa terwujud. Begitu juga dengan loncat indah yang selama ini, masih nebeng latihan di Kolam milik Graha Residence. Bola Voli? Setali tiga uang. Sampai saat ini, PBVSI Jatim belum miliki gedung indoor yang bisa dipakai untuk kejuaraan berlevel nasional.
Tuntutan ini, sudah pasti bakal memberi tekanan hebat pada anggaran keuangan KONI Jatim. Maklum, selain harus membiayai Puslatda, anggara juga tersedot untuk memenuhi tuntutan di atas. Padahal, situasi 2009 nanti, jelas berbeda. Imam Utomo, ketua umum KONI Jatim saat ini, sudah tidak lagi menjabat Gubernur Jatim. Ini, tentu akan berdampak pada keleluasaan dan besaran anggaran yang akan diterima. Selain itu, Gubernur Jatim yang baru nanti, tak boleh rangkap jabatan dengan menjadi ketua umum KONI. Pasti, ini akan menimbulkan kerepotan tersendiri. ***


sisa postingan sampai selesai